Ketua Perkumpulan Obstetri serta Ginekologi Indonesia (POGI) Nurdadi Saleh menyampaikan, kanker serviks jadi type kanker yang mematikan karena biasanya ditemukan pada stadium lanjut. Alasannya, tanda-tanda kanker serviks di awal terjadinya memang tidak khas, atau bahkan juga tak menyebabkan tanda-tanda sama sekali.
" Bila penyakit reproduksi lain seperti kista rahim, gejalanya terang, perut buncit seperti hamil, ada lagi yang dibarengi nyeri, namun bila kanker serviks gejalanya sangatlah tak khas, " terangnya waktu didapati dalam suatu diskusi kesehatan beberapa lain waktu di Jakarta.
Meski demikian, Nurdadi mengutamakan bahwa kanker serviks dapat dihindari dengan cara-cara seperti berikut.
1. S*x aman
Virus pemicu kanker serviks yang di kenal dengan nama Human Papilloma Virus (HPV) paling banyak ditularkan lewat hubungan intim, hingga menjaga keamanan waktu berhubungan intim. Nurdadi menyampaikan, setia berhubungan dengan satu pasangan saja masih tetap berisiko untuk tertular virus, terlebih bila tak setia dengan pasangan.
Nurdadi menambahkan, sunat untuk laki-laki juga dapat mengurangi resiko penularan HPV secara penting dibanding dengan laki-laki yg tidak disunat. Selain itu, aktivitas s*ks*al lain yang dilakukan sendiri, umpamanya memasukkan jari ke kem*luan juga berpotensi untuk menularkan virus karena HPV bisa juga hidup di kulit jari tangan.
2. Vaksinasi
Vaksinasi HPV adalah langkah terbaik untuk pencegahan kanker serviks. Sekarang ini ada vaksin HPV untuk type 16 serta 18, type yang paling banyak mengakibatkan kanker serviks. Vaksin memberi perlindungan terbaik sesudah tiga kali suntikan yang diberikan dalam periode enam bln..
" Sayangnya sekarang ini belum ada vaksin HPV untuk type yang lain, padahal ada juga type lain HPV yang dapat mengakibatkan kanker serviks, meskipun tak sebanyak type 16 serta 18, " kata dokter kebidanan subspesialis onkologi Andi Darma Putra.
3. Deteksi dini rutin
Deteksi dini adalah langkah supaya kanker serviks tak ditemukan pada stadium yang sudah lanjut hingga kemungkinan untuk disembuhkannya semakin besar. Deteksi awal dikerjakan dengan cara pap smear, inspeksi visual dengan asam asetat, serta teknologi self-sampling.
4. Tak merokok
Merokok bakal menurunkan kekuatan system imun hingga meningkatkan resiko kanker. Di ketahui 95 % HPV yang masuk ke tubuh akan hilang dalam waktu dua hingga tiga th., tetapi lima persennya bakal menetap. Apabila daya tahan tubuh lemah, HPV yang menetap itu akan jadi kanker. Meskipun, kata Andi, faktornya bukan sekedar itu.
5. Diet sehat
Terlampau banyak mengonsumsi makanan berpengawet, berpenyedap, serta berwarna adalah faktor yang meningkatkan resiko kanker apapun, termasuk juga kanker serviks. Karenanya, makanan yang memiliki kandungan zat-zat tambahan itu perlu dijauhi.
Dikutip dari Kompas. Com
Kangeeeen liaat adsensenya
BalasHapus